Tag Archives: Starwars

Review Film: Star Wars: The Rise of SkywalkerArtikel

Review Film: Star Wars: The Rise of SkywalkerArtikel. Sejak awal, gaya bercerita trilogi ketiga Star Wars sangat berbeda dengan dua trilogi sebelumnya, kemungkinan tak terlepas dari pengaruh Lucasfilm yang sudah diakuisisi Nonton Indoxxi Online. Cerita Star Wars yang sedianya rumit dibuat lebih sederhana dan banyak unsur komedi. Bukan hanya itu, cerita trilogi ketiga Star Wars juga terasa dipaksakan. Kedua hal itu sudah terasa pada film Star Wars: The Force Awakens (2015). Namun, film itu masih bisa ditoleransi karena cerita yang dipaksakan hanya sedikit. Pun begitu dengan film Star Wars: The Last Jedi (2017). Namun, film Star Wars: The Rise of Skywalker sudah tidak bisa ditoleransi. Kurang lebih 80 persen cerita sangat memaksakan dan terlalu dibuat-buat.

Bak cerita tempelan yang tidak menyatu dengan semesta Star Wars, film ini seakan dibuat hanya untuk meraup untung. Cerita yang paling memaksakan adalah mengenai asal usul Rey (Daisy Ridley). Tiba-tiba dalam film ini dijelaskan bahwa orang tua Rey adalah anak dari Emperor Palpatine, sith yang sangat kuat dan jahat. Dengan begitu Rey adalah cucu Palpatine. Karakter Palpatine sendiri sudah muncul dalam dua trilogi Star Wars sebelumnya. Ia diceritakan mati dalam Star Wars: A New Hope (1977) setelah dibunuh oleh Dart Vader.

Seketika dalam film ini ia bangkit dari kematian, sangat-sangat dipaksakan. Palpatine tidak perlu dihidupkan kembali untuk memberi tahu bahwa ia adalah kakek dari Rey. Penulis naskah, dalam hal ini Chris Terrio dan J.J. Abrams, bisa menceritakan hal itu dengan cara yang elegan. Bukan dengan cara instan dan murahan seperti dalam film ini. Film ini semakin mengesalkan ketika pada pengantar cerita di awal film Star Wars, secara tidak langung menyebutkan bahwa Palpatine kembali hidup. Dengan membaca pengantar itu, akhir cerita Star Wars: The Rise of Skywalker sudah bisa diprediksi.

Selain itu, dalam film ini juga banyak dialog yang tidak penting. Salah satunya ketika Finn (John Boyega) sedang berbicara dengan salah satu karakter yang membantunya menolong Rey. Mereka berdua membahas masa lalu ketika masih mengabdi pada First Order. Nampaknya, dialog itu dibuat agar mereka terlihat heroik ketika perang bersama melawan First Order. Namun, pada akhirnya peran mereka dalam perang melawan First Order tidak heroik-heroik amat. Satu-satunya yang jadi penghibur adalah adegan-adegan nostalgia yang mungkin hanya diketahui penggemar lama Star Wars. Sebut saja ketika karakter Lando berkata, “I have a bad feeling about this,” dan saat C3PO bertingkah konyol kala beraksi dalam misi penting.

Tak dimungkiri, film ini juga patut diacungi jempol berkat kemunculan karakter Leia Organa yang pemerannya, Carrie Fisher, sudah meninggal. Ia ditampilkan menggunakan gambar lama yang tidak terpakai kemudian dipoles CGI.Kemunculan Leia terasa nyata seperti diperankan langsung oleh Fisher. Walau bila diperhatikan secara detail, terlihat penampilan itu hanya manipulasi gambar. Oleh karena itu, banyak pengambilan gambar yang tidak memperlihatkan wajah Leia.

Secara keseluruhan, bisa dikatakan Star Wars: The Rise of Skywalker adalah film Star Wars terburuk. Disney hanya membuat film ini sebagai penutup dan nostalgia bagi penggemar yang sudah lama mengikuti Star Wars. Mereka tidak memikirkan cerita yang matang dan kuat.